
BATURAJA KLIKOKU.ID – Masyarakat Kabupaten OKU mengeluhkan ketidak tersediaan nya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di beberapa SPBU di kota Baturaja. Imbas Kejadian ini, berbagai asumsi bermunculan di masyarakat.mulai dari beredarnya pesan voice note yang mengatakan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Banuayu akan tutup.
Edwin misalnya, salah satu pemilik kendaraan mengaku telah mendatangi beberapa SPBU di kota Baturaja untuk membeli bahan bakar jenis pertalite, namun semua yang ia temui pertalite kosong.
“Aku sudah keliling nyari pertalite. Namun kosong. Ini aneh,” cetus Edwin kamis (17/5/2025).
Mendapati adanya kelangkaan BBM di kabupaten OKU, portal ini mengkonfirmasi ke Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan. Dia menjelaskan bahwa saat ini suplai BBM ke kabupaten OKU hanya berjumlah 50 persen dari suplai biasanya.
Kata Tjahyo, Pertamina saat ini tengah melakukan pengaturan penyaluran, dimana 50% penyaluran menggunakan Rail Tank Wagon (RTW) dari Integrated Terminal (IT) Palembang ke Fuel Terminal Baturaja dialihkan ke Fuel Terminal Lubuk linggau untuk mendukung kebutuhan BBM di wilayah Bengkulu, sebagai bagian dari upaya menjaga kelancaran distribusi dan ketersediaan energi di wilayah tersebut.
“Untuk memenuhi kebutuhan wilayah Baturaja kita supali yang sisa dari 50% RTW. Dan saat ini didukung penuh dengan backup suplai menggunakan mobil tangki langsung ke SPBU-SPBU Baturaja yang juga berasal dari Integrated Terminal (IT) Palembang,” ujar Tjahyo dalam rilis yang dikirim nya melalui pesan WhatsApp.
Dikonfirmasi terkait apakah ada pengurangan supali dari Palembang untuk wilayah kabupaten OKU, Tjahyo mengaku Pertamina Patra Niaga terus berupaya memaksimalkan penyaluran BBM ke SPBU serta tidak ada pengurangan pasokan dari Pertamina dan Pertamina tetap mengirimkan pasokan energi sesuai dengan kebutuhan harian masing-masing SPBU.
“Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus memastikan ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Baturaja, Ogan Komering Ulu,” lanjutnya.
Selain itu, Tjahyo juga menghimbau kepada masyarakat untuk dapat membeli BBM bersubsidi sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya serta tidak melakukan pengisian berulang dan menimbun, karena ada akibat hukum untuk setiap tindak pelanggaran undang-undang.
“Jika memerlukan informasi mengenai Pertamina, silahkan menghubungi Call Center 135,” tukasnya.
Saat ditanya wartawan hingga kapan kondisi ini akan berlangsung, Tjahyo mengaku belum bisa memastikan. Sebab, kata dia pendangkalan alur sungai di Bengkulu juga belum bisa dipastikan kapan akan rampung.
“Gak ada yang tau sampai kapan bang. Pendangkalan alur di Bengkulu itu juga bukan kuasa Pertamina bang,” ucapnya.(Lee)