Nyaris Ricuh, Anggota Dewam Tuduh Aksi Damai Ditunggangi, Benarkah??

Berita Utama, Politik564 Dilihat
Aksi damai yang nyaris ricuh di halaman kantor DPRD OKU. Foto : ist

BATURAJA, KLIKOKU.ID – Aksi damai yang digelar Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Baturaja yang memprotes tindakan semena – mena oknum penggembok pagar DPRD OKU serta memindahkan barang Inventaris kantor keluar Gedung DPRD OKU nyaris ricuh, Jum’at (7/7/2023).

Aksi “Tarik urat leher” terjadi lantaran sikap oknum anggota DPRD OKU yang marah bahkan menantang masyarakat yang sedang menyaksikan jalannya aksi damai para mahasiswa itu. Diduga marahnya Oknum anggota dewan ini lantaran mengira aksi damai itu merupakan perintah dari pihak-pihak tertentu.

“Kau Bowo, Robet dan Mimin masuk kedalam, kalian ini yang buat gaduh dan sering koment memojokkan anggota dewan ini, mana masa aksi cuma segelintir ini, mewakili rakyat mana kalian? Kami ini yang wakil rakyat,” Ketus Mirza Gumai, salah satu anggota anggota DPRD OKU yang hadir ditengah kerumunan aksi damai.

Beruntung, Keributan yang nyaris berakhir dengan baku hantam ini berhasil dilerai oleh aparat kepolisianbyang telah siap siaga melakukan pengamanan. “Kenapa kalian (Masyarakat Red) ada disini, kalian yang menyuruh mereka (masa aksi) untuk demo, kami ini selalu dibully, lihat ada 100 lebih orang tua siswa yang kami panggil karena anak mereka tidak lulus,” ujarnya.

Hal itupun mendapat jawaban keras dari masyarakat yang ada disekitar kantor DPRD OKU, menurut masyarakat, tak ada larangan untuk berada di gedung DPRD OKU. “Apa hak anda melarang kami disini (DPRD OKU), ini gedung rakyat bukan milik pribadi,” ketus Mimin.

Pernyataan Mimin tersebut mendapat dukungan masyarakat yang hadir. Mereka ramai-ramai mengecam pernyataan anggota dewan melarang masyarakat menyaksikan aksi damai tersebut.

“Kalian anggota dewan jangan arogan, ini rumah rakyat, bukan rumah kalian pribadi,” timpal Win, salah satu masyarakat yang ada di lokasi.

Sementara itu Rizky Anifah koordinator Aksi membantah jika aksi tersebut merupakan suruhan, menurutnya kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi memprotes tindakan oknum yang melakukan penggembokan pintu pagar DPRD OKU disaat jam kerja serta adanya barang inventaris kantor termasuk foto bupati OKU yang diduga diturunkan oleh oknum anggota DPRD OKU. “Kami hanya ingin menyampaikan hal tersebut, kenapa mesti digembok, ini gedung rakyat bahkan barang-barang inventaris kantor juga dikeluarkan, ini ada apa dengan DPRD OKU?,” imbuhnya.

Sementara itu Sahril Elmi Anggota DPRD OKU yang juga berada di tengah kerumunan mengatakan bahwa aksi pengembalian barang inventaris seperti kursi dan meja serta foto bupati OKU adalah hak DPRFD OKU, “itu hak kami DPRD OKU. Kalau masalah penggembokan, perlu saya luruskan disebelah itu tidak digembok tapi terbuka sedikit, dan saat itu kami ada rapat tertutup,” ujarnya.

Aksi kemudian berakhir dengan di dipanggilnya beberapa perwakilan masyarakat ke dalam gedung DPRD OKU untuk berdiskusi. Dari informasi yang di dapat, debat kusir juga terjadi antara masyarakat dan anggota DPRD OKU di dalam gedung DPRD itu.(Lee)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *