Setelah Sungai Wall, Kini Aliran Sungai Tanjung Kurung Tercemar, Tambang Batubara Kembali Disebut Dalangnya, Benarkah???

Kondisi aliran sungai Tanjung kurung yang tercemar. Foto : ist

BATURAJA, KLIKOKU.ID – Setelah sebelumnya warga dari 7 desa di kecamatan Lubuk Batang mengeluhkan keruhnya aliran Sungai wall yang diduga tercemar akibat aktifitas tambang Batubara, kini giliran Masyarakat Desa Tanjung Kurung, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) yang mengalami nasib serupa. Aliran sungai di Desa Itu juga tercemar dan keruh bahkan berwarna hitam diduga tercemar oleh aktifitas tambang Batubara.

Hal itu di ketahui setelah beredar video yang direkam oleh warga setempat dan di Upload ke media Sosial Tiktok. Dalam unggahan video berdurasi 3 menit 48 detik yang di tayangkan akun @rival.baturaja itu terlihat kondisi aliran sungai Tanjung Kurung keruh dan nyaris berwarna hitam.

Video itu di tayangkan dengan narasi berbahasa Ogan dan meminta bantuan Bupati OKU untuk turut mencarikan solusi pada minggu (27/7/2025).

‎“Lihatlah Sungai Tanjung Kurung habis hujan subuh tadi, bagaimana solusinya ini? Airnya hitam pekat, seperti penuh limbah tambang batu bara,” ujar Rival dalam video tersebut.

‎Ia juga menyampaikan keluhan warga yang tidak bisa lagi memanfaatkan sungai untuk mandi dan kebutuhan sehari-hari. “Orang lain dapat uang dari tambang, kami di sini malah dapat limbahnya. Tolong Pak Bupati lihatlah kondisi sungai kami,” tambahnya.

‎Menurut Rival, kejadian seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Setiap turun hujan deras, air sungai berubah warna dan memunculkan bau tak sedap yang diduga berasal dari limbah tambang batu bara.

‎Warga Desa Tanjung Kurung pun berharap agar Bupati OKU segera turun tangan mencarikan solusi. “Tolong kami Pak Bupati, kami sudah tak bisa lagi mandi atau menggunakan air sungai. Limbah ini dari tambang di Gunung Kuripan, setiap hujan kami selalu jadi korban,” pungkas Rival dengan nada kecewa.

‎Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak perusahaan tambang maupun Pemerintah Kabupaten OKU terkait keluhan warga tersebut. (Lee).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed