BATURAJA, KLIKOKU.ID – Kebijakan Pertamina dengan penerapan sistem barcode untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) Subsidi tampaknya tak berpihak kepada para petani. Pasalnya, sejak diberlakukannya pembelian BBM menggunakan barcode My Pertamina, sejumlah petani yang juga membutuhkan BBM kini mengalami kesulitan untuk mendapatkan BBM bersubsidi utamanya Solar.
Hal itu diungkapkan ketua Kelompok tani Sinar Ogan Kecamatan Lubuk Batang Asnawi yang mengaku tak bisa lagi membeli solar bersubsidi di SPBU. padahal, menurut Asnawi, para petani juga membutuhkan solar untuk kebutuhan mesin dan alat pertanian lainnya.
“Kami ini juga butuh solar sebagai bahan bakar mesin traktor, jonder, kombet, dan alat pertanian lainnya. Selama ini kami masih bisa membeli di SPBU, nah semenjak diberlakukannya peraturan pakai barcode ini, kami tidak diperbolehkan lagi membeli di SPBU jika tak memiliki barcode My Pertamina,” ungkap Asnawi.
Dia menjelaskan, padahal, saat ini sektor pertanian menjadi perhatian khusus presiden RI Prabowo Subianto yang mengharapkan Republik Indonesia menjadi lumbung pangan. Seharusnya kata dia, ada pengecualian dari Pertamina untuk turut mendukung program presiden itu.
“Kebetulan, kelompok tani yang saya pimpin ini dipercaya untuk menjadi bagian dari program pak presiden itu melalui polres OKU. Bagaimana mau berjalan jika kami sebagai petani saja dipersulit untuk mendapatkan BBM bersubsidi? Apakah harus kami bawa traktor itu ke SPBU untuk mendapatkan BBM ini,” katanya.
Meski dengan terpaksa, lanjutnya, pihaknya saat ini terpaksa membeli BBM eceran meski dengan harga yang lebih mahal. Belum lagi kualitas BBM di eceran yang belum bisa dipertanggung jawabkan juga menjadi kendala tersendiri bagi petani saat ini.
“Ya mau bagaimana lagi. Terpaksa beli BBM di eceran. Walaupun kita tidak tahu kualitas BBM nya seperti apa,” keluhnya.
Asnawi berharap, agar pemerintah kabupaten OKU maupun Pertamina dapat memberi solusi bagi para petani yang saat ini kesulitan mendapatkan BBM Bersubsidi.
“Seharusnya, ada solusi dari pihak terkait. Kita ini hanya petani kecil, jangan dipersulit. Seharusnya kalau memang mau bikin kebijakan, buatlah yang memang bisa dirasakan oleh semua lini,” tukasnya.(Lee)