BATURAJA, KLIKOKU.ID – Guna meningkatkan keamanan Objek Vital Nasional di lingkungan PT PLN (Persero) UIP3B Sumatera UPT Baturaja, PLN UIP3B Sumatera bersama Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan melakukan analisa dan evaluasi kegiatan Pengamanan Objek Vital Nasional Tahun 2024 serta Rapat Pembahasan Perjanjian Kerja Teknis (PKT) periode tahun 2025 – 2026 pada Kamis (10/10/2024).
PLN UIP3B Sumatera yang diwakilkan oleh Manager PLN UPT Baturaja, Sugandhi, dan Manager K3L PLN UIP3B Sumatera, Anggit Bayu Utama, bersama Direktur Pengamanan Objek Vital Polda Sumsel, Kombespol Sonny Mahar Budi Adityawan, S.I.K.,MH, dan jajarannya terus berkoordinasi dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi para pelanggan PLN dengan menjaga dan melakukan pengamanan objek vital nasional, sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Nomor 448.K/BN.05/MEM.S/2023 tentang Perubahan Keempat atas Keputusan Menteri ESDM RI Nomor 77.K/90/MEM/2019 tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.
Manager PLN UPT Baturaja, Sugandhi, menyampaikan kedua belah pihak berkomitmen bersama dalam mengamankan aset negara yang menjadi tanggung jawab bersama dalam pengamanan aset demi menjaga keandalan instalasi listrik di wilayah kerja UPT Baturaja.
“Pengamanan Objek Vital Nasional (OBVITNAS) ini sangat krusial bagi keselamatan dan kestabilan instalasi listrik dimana aset yang berada di bawah wilayah PLN UPT Baturaja ditetapkan menjadi salah satu objek vital nasional pada sektor ketenagalistrikan,” ucap Sugandhi.
Sementara, General Manager PLN UIP3B Sumatera, Daniel Eliawardhana, menyampaikan bahwa bentuk kerja sama ini tidak hanya sekedar pengamanan fisik aset PLN, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat bahwa PLN berkomitment untuk memberikan listrik yang andal dengan berkolaborasi bersama Polda Sumatera Selatan.
“Dengan menjalin kerja sama yang erat antara PLN UIP3B Sumatera dan Polda Sumatera Selatan, diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman bagi operasional ketenagalistrikan di Indonesia,” pungkas Daniel Eliawardhana. (**)
