BATURAJA, KLIKOKU.ID – Beredarnya rumor tentang akan di tutupnya TK dan SD Xaverius Baturaja ternyata bukan hanya isapan jempol belaka. Imbasnya, Puluhan wali siswa dari TK dan SD Xaverius Baturaja mendatangi kantor DPRD OKU, Senin (1/7/2024) siang. Kedatangan para wali siswa itu untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama komisi 1 DPRD OKU dan Pihak Yayasan Xaverius Palembang sekaligus sebagai aksi menolak rencana Yayasan Xaverius yang akan menutup TK dan SD Xaverius.
Heriawansyah, salah satu wali siswa kepada portal ini menyebut bahwa apa yang dilakukan Yayasan Xaverius merupakan tindakan sewenang – wenang dan sepihak. Menurutnya, yayasan tidak pernah memberi alasan yang jelas penyebab sekolah yang telah berdiri sejak 1948 itu akan ditutup.
“Mereka (yayasan Xaverius, red) hanya beralasan tidak baik kalau adanya dua level pendidikan yang sama (pendidikan Katolik) di Kabupaten yang kecil, tapi kenyataannya sejak tahun 1948 sudah ada empat SD Xaverius berdiri di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), padahal waktu itu jumlah penduduk masih sedikit dibanding sekarang,”kata heriawansyah dibincangi portal ini.
Lalu kata dia, pihak yayasan juga tidak terima jika penutupan TK dan SD tersebut lantaran defisit.
“Alasan defisit mereka (pihak yayasan) tidak mau menerima, bahkan kami para alumni sempat ditunjuk-tunjuk dan pihak yayasan mengatakan bukan alasan defisit, lah kami bingung toh?,” kata dia.
Kemudian sambung Heriawan, ada juga isu bahwa penutupan TK dan SD Xaverius tersebut berkaitan dengan sewa lahan PT KAI. ” Jika itu alasannya, kami sudah berkoordinasi dengan beberapa alumni dan mereka siap membantu
Tapi nyatanya buka itu juga,” timpalnya.
Intinya tambah Heriawansyah, para wali murid baru mengetahui sekolah akan ditutup saat rapat ketika siswa libur sekolah. Dalam rapat tersebut, para orang tua siswa disuruh mengisi formulir pemindahan anak mereka dari SD Xaverius ke SD Fransiskus.
Dengan keputusan yang dinilai sepihak tersebut, jelas seluruh wali siswa menolak dan menuntut pihak yayasan untuk memberikan klarifikasi terkait perpindahan sepihak tersebut. Mereka berharap agar sekolah yang berdiri 3 tahun setelah Indonesia merdeka tersebut tidak ditutup sepihak.
“Intinya kami menolak penutupan TK dan SD Xaverius I Baturaja. Kemudian apabila anak-anak kami dipindahkan secara sepihak, kami akan menuntut ganti rugi baik meterial dan immaterial yang sudah dilakukan terhadap anak-anak kami,” ujarnya.
Menurutnya, anak-anak para wali murid tersebut telah nyaman belajar di SD Xaverius Baturaja, jika dipindahkan secara sepihak takutnya psikologi dan psikis anak menjadi terganggu.
“Kalau masalah pindah sekolah jangan diajarin wali murid ini,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu Alumni SD Xaverius Baturaja, Herbet P Nainggolan menuturkan yayasan secara sepihak menutup sekolah tersebut tanpa memberitahu Dinas Pendidikan setempat.
“Makanya kemarin Kepala Dinas Pendidikan OKU berkoodinasi kepada pihak yayasan, namun mereka tetap kekeh menutup secara sepihak tanpa memberitahu wali murid,” ucap Herbert (Lee)