BATURAJA, KLIKOKU.ID – Dinas Pendidikan (Disdik) kabupaten OKU gelar Coaching clinic rekrutmen Calon Guru Penggerak (CGP) dan calon pengajar praktik angkatan 10 kabupaten OKU, bekerja sama dengan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan yang di laksanakan di SMPN 1 OKU diikuti oleh sebanyak 100 orang peserta. Jumlah tersebut terdiri dari para guru Paud dan TK, guru SD dan SMP di OKU.
Kepala Dinas Pendidikan OKU Drs. H. Topan Indra Fauzi MM MPd menjelaskan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini juga meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi dan pendampingan selama kurang lebih 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Sedangkan Pengajar Praktik adalah Pendamping calon guru penggerak dalam proses pendidikan guru penggerak. Selain itu juga berperan sebagai orang yang berbagi praktik baik, mengevalusasi, dan memberikan umpan balik kepada calon guru penggerak selama proses pendidikan yang akan di tempuh selama kurang lebih 9 bulan.
“Jadi melalui program guru penggerak, Kemendikbud Ristek memberikan kesempatan kepada guru terbaik bangsa untuk menghadirkan perubahan nyata bagi pendidikan Indonesia melalui pendaftaran menjadi Guru Penggerak. Kita berharap melalui coaching clinic ini, para guru memanfaatkan kesempatan ini agar di OKU, makin banyak guru yang bersemangat meningkatkan kompetensinya untuk siap mencetak siswa cerdas sebagai generasi penerus bangsa dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pancasila,” pungkasnya.
Sementara itu Dra. Ohorella Erma M.Ikom kepala BGP Sumsel yang hadir juga menjelaskan bahwa untuk di OKU angkatan ke V sudah ada Guru Penggerak sekitar 30 orang, lalu angkatan ke VII tinggal menunggu hasilnya saja sekitar 36 dan semoga lulus semua. Sehingga kebutuhan kepala sekolah bisa terpenuhi dengan bisa mengambil dari guru penggerak yang sudah jadi. Dan tahun ini sedang di buka peluang 55.000 guru penggerak angkatan ke 10 se Indonesia.
“Kita berharap di kabupaten/kota bisa semaksimal mungkin, karena inikan berlomba – lomba dan berpacu mengikuti rekrutmen calon guru penggerak. Sehingga dengan mengikuti coaching clinic mereka semakin termotivasi mengikuti ini, kan kita tidak berpikir untuk mereka jadi kepala sekolah, tapi minimal mereka itu untuk pengembangan dirinya dan mereka bisa mengawal proses pembelajaran di kelasnya masing – masing. Dan ini kan akan membangkitkan semangat yang luar biasa pendidikan di OKU,” pungkasnya.(jpn)