BATURAJA, KLIKOKU.ID – Luapan sungai Ogan pada Jum’at 16 Februari 2024 lalu ternyata berdampak pada rusaknya infrastruktur jembatan gantung di Desa Karang Agung Kecamatan Baturaja Barat. Akibatnya, aktifitas warga desa tersebut terganggu terutama yang memiliki kebun di seberang sungai Ogan.
Senin, (19/2/2024) Asisten I Setda OKU Indra Susanto MAP didampingi Kepala BPBD OKU Januar Efendi, Kepala BKAD OKU Setiawan, Dinas PUPR dan pihak terkait meninjau kondisi terkini jembatan tersebut untuk dilakukan perbaikan.
“Sesuai dengan intsruksi dari Bapak Pj Bupati OKU, jembatan ini akan diperbaiki dengan penanganan darurat dahulu, sehingga aktifitas masyarakat yang menggunakan jembatan ini tidak tergamnggu baik yang dari Desa Induk (Karang Agung, red) maupun ke dusun atau perkampungan dan perkebunan warga setempat,” kata Asisten I Setda OKU Indra Susanto saat dibincangi portal ini usai kegiatan.
Dikatakan Indra, Seluruh OPD Teknis terkait telah menysuun rencana terutama Dinas PUPR dan BPBD OKU yang telah mengambil langkah cepat, sehingga dampak dari putusnyanya jembatan ini tidak terlalu signifikan bagi masyarakat setempat. “Kita telah memikirkan jembatan ini untuk jangka panjang, setelah perbaikan jembatan kita akan melakukan perencanaan, pengkajian anggaran untuk wacana pembangunan jembatan permanen, sehingga lebih representative, serta bermanfaat dalam mendorong pembangunan di OKU,” ujarnya.
Sementara ini Indra mengimbau untuk masyarakat khususnya Desa Karang Agung untuk tidak meniti atau melintasai jembatan untuk menyebrangi sungai ogan apa lagi sampai bergantungan yang dikhawatirkan akan membahayakan masyarakat itu sendiri. “kita sudah koodinasi dengan Kades Karang Agung agar menghimbau masyarakat tidak dulu menggunakan jembatan gangtung ini apa lagi dalam kondisi seperti ini (rusak parah), dikhawatirkan akan membahayakan, terutama anak-anak tolong diberitahu agar tidak melintasi jembatan ini, ini sangat berbahaya,” tukasnya.
Sementara itu Kepala Desa Karang Agung M Subri berharap jembatan ini dapat segera diperbaiki, dijelaskannya jembatan gantung ini menjadi jalur utama bagi masyarakat Desa Karang Agung yang menghubungkan Desa Induk dengan perkampungan serta perkebunan warga setempat. “Harapan kami bisa segera diperbaiki, apa lagi jembatan ini menjadi jalur utama bagi masyarakat,” harapnya.
Menurut kades, ada sebanyak 30 Kepala Keluarga yang tinggal diseberang jembatan tersebut serta perkebunan warga. Dirinya juga menjelaskan meski ada jalur alternatif, namun harus memutar jauh dengan jarak tempuh sekitar 30 KM. “Ada dari jalur Desa Batu Putih tapi harus mutar jauh, kalau dari jembatan ini jarak tempuh hanyak 7 KM, diseberang jembatan ini juga bisa tembus ke Desa Rantau Kumpai Kecamatan Sosoh Buay Rayap,” pungkasnya.(Lee)