Tari Rentak Pinggan OKU Tampil di Festival Danau Ranau dan SRGF ke 7, H Teddy Meilwansyah : Kita Bangga, ini Telah Memprpmosikan Kesenian dan Budaya OKU Kemasyarakat Luas

Berita Daerah396 Dilihat
Penampilan tari rentak pinggan di festival Danau Ranau. Foto : ist

MUARADUA, KLIKOKU.ID, – Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) H Teddy Meilwansyah S.STP.,M.M.,M.Pd bangga tari rentak pinggan asli dari bumi sebimbing sekundang ikut meriahkan Gala Diner penutupan Festival Danau Ranau Ke XXIV dan Pembukaan rangkaian kegiatan Sriwijaya Grand Fondo (SRGF) ke 7 di Ranau Icon Kecamatan Banding Agung pada Jum’at, 14 November 2025.

Tarian yang dibawakan anak-anak Kabupaten OKU dibawah asuhan ketua TP PKK OKU Hj Zwesty Karenia Teddy itu memukau seluruh tamu undangan yang hadir.

Hadir dalam kegiatan itu Gubernur Sumsel Dr H Herman Deru SH MH, Ketua TP PKK Sumsel Hj Feby Herman Deru, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Panjdi Tjahyanto dan tamu undangan lainnya.

Turut hadir mendampingi Bupati OKU, Asisten III Setda OKU H Romson Fitri, Kepala Dinas Pendidikan OKU Kadarisman, Kadin Koperasi dan UKM OKU Tommy, Plt Kadin PUPR Fajar dan Direktur Perumda Tirta Raja OKU Bertho Darmo Pudjo Asmanto.

“Sangat membanggakan hasil karya kesnian OKU tari Rentak Pinggan bisa tampil memeriahkan Gala Diner penutupan Festival Danau Ranau Ke XXIV dan Pembukaan rangkaian kegiatan Sriwijaya Grand Fondo ke 7,” kata Bupati OKU H Teddy Meilwansyah.

Dikatakan Teddy, secara tidak langsung penampilan tarian rentak pinggan ini telah memprpmosikan kesenian dan budaya OKU kemasyarakat luas. “OKU sangat kaya akan budaya dan kesenian, harapan kita tentunya semoga seni dan budaya kita bisa semakin dikenal oleh masyarakat luas,” harapnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru mengatakan kegiatan Festival Danau Ranau ke XXIV dan Sriwijaya Grand Fondo merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahun. “Rutin digelar setiap tahun, ini menajdi kebanggan kita semua sebagai Masyarakat Sumsel yang memiliki Danau Ranau yang menjadi Icon OKU Selatan merupakan danau terbesar kedua di Sumatera,” ujarnya.

Menurut Deru, kegiatan Festival Danau Ranau ini sebagai wadah masyarakat Sumsel dalam menampilkan kesenian dan budaya daerah masing-masing. Sehingga kebudayaan dan kesenian setiap daerah dapat dikenal lebih luas. “Sama dengan Sriwijaya Grand Fondo, kegiatan ini diikuti oleh seribu lebih peserta, tidak hanya dari Sumsel bahkan ada yang dari provinsi tetangga,” tukasnya. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *