BATURAJA, KLIKOKU.ID – Dalam rangka persiapan pelaksanaan pengumuman kelulusan kelas IX yang akan berlangsung 8 Juni 2023, SMPN 1 OKU menggelar Rapat Kelulusan Kelas IX Tahun Pelajaran 2022/2023. Rapat itu digelar di ruang guru yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah SMPN 1 OKU Syaihon SPd MM dan dihadiri oleh walikelas IX, guru pengajar kelas IX, pendidik dan tenaga kependidikan dan guru BK, usai pelaksanaan ASAS hari ketiga.
Dalam rapat ini juga Syaihon membahas antisipasi euphoria siswa-siswi tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dalam merayakan kelulusan seperti aksi coret-coretan dan konvoi kendaraan. Dimana SMP Negeri 1 OKU akan menggelar pengumuman secara dari online.
“Pengumuman kelulusan kita lakukan secara Online daring, para siswa kelas IX sebanyak 351 tetap berada di rumah masing-masing, nanti wali kelas akan menginformasikan link khusus dari web untuk pengumuman kelulusan. Link tersebut akan di kirim ke grup wa komite/orang tua siswa pada pukul 19.00 wib,” ungkapnya.
Syaihon menghimbau kepada para siswa dan siswi usai menerima pengumuman kelulusan untuk tidak terlalu euphoria dalam merayakan kelulusan itu, jangan sampai ada aksi konvoi kendaraan bermotor dijalan raya serta tidak ada aksi coret-coret seragam sekolah.
“Makanya kita gelar pengumuman secara daring, jadi siswa ini tidak berkumpul yang diharapkan tidak ada aksi coret-coretan dan kovoi kendaraan,” ujarnya.
Disinggung apakah ada sanksi khusus untuk siswa yang ketahuan membandel tetap melakukan aksi coret-coretan dan konvoi kendaraan, Syaihon mengatakan tidak ada sanksi khusus untuk mereka, namun siswa tetap diwajibkan untuk memakai seragam sekolah jika hendak kesekolah untuk keperluan urusan sekolah lainnya.
“Untuk hari Jumat pukul 14.00 wib SKL dan rapot sudah mulai di bagikan, orang tua wajib yang mengambil sedangkan anak – anak di rumah saja. Hal ini juga sebagai antisipasi untuk menghindari mereka melakukan konvoi di jalan dan coret – coret. Sebelum tahun ajaran baru, siswa kelas IX yang hendak mengurus keperluan untuk masuk ketingkat selanjutnya kami tetap mewajibkan untuk menggunakan seragam SMP,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu Syaihon menegaskan untuk siswa agar tidak melaksanakan kegiatan yang negative saat merayakan kelulusan. Dari pada aksi coret-coretan seragam, lebih baik seragam itu diberikan kepada adik kelas atau orang lain yang lebih membutuhkan. “Bergembiralah dengan sewajarnya dan lakukan hal yang positif,” tandasnya.(jpn)