BATURAJA, KLIKOKU.ID – Menyoal beredarnya isu adanya penyimpanan bantuan sosial di salah satu ruangan di rumah dinas Bupati OKU, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu (OKU) Januar Effendi angkat bicara. Dibincangi di rumah dinas Bupati, Selasa (20/8/2024) siang, dirinya membantah keras adanya tuduhan tersebut.
“Sangat jahat sekali menggiring sebuah opini ditengah baru selesainya bencana. Apalagi tuduhan itu menyebut akan digunakan untuk pilkada, itu sangat tidak benar, “tegas Januar Efendi.
Januar sendiri bahkan menunjukkan kepada awak media, ruang atau kamar mana saja dari bagian rumah dinas yang dipergunakan sebagai gudang sementara penyimpanan bantuan sosial bagi korban bencana banjir pada Mei 2024 lalu.
“Itu kami bantah sangat keras jangan sampai menggiring opini masyarakat ke informasi yang keliru. Sebaliknya kami tantang pembuktian jika oknum yang menuduh itu untuk dibuktikan,”ucap Januar saat ditanya wartawan.
Januar juga mengakui bahwa dirinya belum berpengalaman dalam menangani bencana besar yang melanda OKU beberapa bulan lalu. Namun pihaknya merasa sudah sangat maksimal dan berhati hati dalam menyalurkan bantuan tersebut.
Bahkan kata dia, untuk membantu BPBD kalanitu, pihaknya melibatkan seluruh elemen baik TNI, polri, BNPB, bahkan dari Pramuka juga turut dilibatkan dalam penyaluran bansos tersebut agar penyaluran lebih transparan.
“Jadi kasianlah ada tuduhan itu. Kawan-kawan sudah bekerja maksimal, menerima dan menyalurkan bantuan donasi ditengah saat itu kita belum punya pengalaman, tapi setidak tidaknya cukup rapi dan transparan,” terang Januar.
Dirinya mengaku, metode penyaluran memang semua dicatat baik bantuan masuk dan bantuan dikeluarkan dari mulai sembako dan sebagainya.
“Dalam metode penyaluran saat itu, baik saat menerima maupun saat menyalurkan selalu kita lengkapi dengan dokumentasi dan tanda terima.
Alhamdulillah kami pastikan itu balance (seimbang) diterima dan dikeluarkan setelah usai bencana. Kalau pun ada eror itu sangat kecil dan pasti ada,”terangnya.
Dirinya juga menjelaskan pasca dicabutnya tanggap darurat bencana, memang masih ada bantuan yang belum disalurkan yang diberikan dari berbagai kalangan. Namun jumlahnya hanya sedikit.
“Bantuan itu sedikit sekali sehingga kalau pun di bagikan hanya akan menimbulkan kecemburuan sosial, Makanya belum kita salurkan. Selain itu bantuan itu juga sebagai stok antisipasi jika terjadi bencana banjir susulan,” bebernya.
Setelah status tanggap darurat di cabut, sambung Januar, pihaknya lantas berkoordinasi kepada dinas sosial untuk mengelola bansos tersebut. Ditaksir jumlah bantuan yang masih ada hanya berkisar 700 kg beras serta beberapa ratus dua mie instan.
“Saat ini sisa bantuan yang tidak sampai satu ton itu sudah kami serahkan di Dinsos dan disimpan rumah singgah kondisinya masih ada. Bantuan itu akan disalurkan ke orang yang membutuhkan atau ada bencana,”katanya.
Lebih jauh diungkapkan Januar, bantuan berupa sembako lain yang berada di ruang garasi rumah dinas itu merupakan bantuan pribadi dari H Teddy Meilwansyah berupa beras untuk disalurkan saat bencana.
“Intinya semua bantuan dari berbagai pihak kami pastikan semua disalurkan, termasuk bantuan dari H Teddy Meilwansyah. Kalau ada tuduhan bantuan akan di salurkan saat pilkada danasih tersimpan di rumah dinas Bupati itu kami anggap keliru,”tukasnya.
Pantauan dilapangan, beberapa kamar dan garasi di ruang lingkup rumah dinas Bupati OKU sudah diperiksa dan tidak ada lagi bantuan baik sembako dan lainya yang tersimpan. Bahkan salah satu kamar yang di tuduhkan dijadikan tempat menyimpan minyak goreng, dan mie instan kini telah difungsikan sebagai ruang kerja PJ Bupati OKU untuk sementara waktu.(Lee)