Antisipasi Aksi Premanisme Anak Punk, Unit Lidik IV Satintelkam Polres OKU Lakukan Penggalangan

Anggota Unit Lidik IV Satintelkam Polres OKU melakukan penggalangan terhadap anak Punk yang kerap nongkrong di simpang 4 Air Paoh. Foto : ist

BATURAJA, KLIKOKU.ID – Guna menciptakan suasana Kamtibmas dan mengantisipasi aksi premanisme di Kota Baturaja, unit Lidik IV Kamneg Satintelkam polres OKU melakukan penggalangan terhadap keberadaan anak Punk yang disinyalir kerap meresahkan. Dipimpin Kanit Lidik IV Satintelkam Polres OKU Aiptu Dodi Gandawan, anggota Satintelkam mendatangi tempat – tempat yang kerap dijadikan tempat berkumpulnya anak punk tersebut.

Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni melalui Kasat Intelkam Iptu Muhamad Soleh yang disampaikan Kanit Lidik IV Aiptu Dodi Gandawan mengungkapkan Penggalangan terhadap anak punk yang dilakukan itu guna memberi arahan kepada anak punk agar tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu Kamtibmas di wilayah Kabupaten OKU.

“Anak – anak punk ini memang sering kita jumpai di beberapa titik di kota Baturaja dengan aktifitas sebagian pengamen. Terutama di simpang 4 lampu merah air Paoh dan di taman kota Baturaja. Nah, dengan keberadaan mereka ini kita khawatir akan terjadi tindakan yang tidak diinginkan yang dilakukan oleh sekumpulan anak punk ini, makanya kita lakukan penggalangan dengan memberi himbauan,” ujar Aiptu Dodi Gandawan dibincangi Rabu (9/10/2024).

Dari aktifitas yang dilakukan para anak Punk itu, dikhawatirkan akan melakukan tindakan kriminalitas seperti melakukan pungli, atau merusak fasilitas umum, serta melakukan aksi premanisme lainnya.

“Inilah yang kita khawatirkan, jangan sampai mereka melakukan aksi yang sifatnya melanggar hukum. Sebab sebagian warga juga sudah resah dengan aktifitas para Anak punk ini. Bahkan sudah kerap di bubarkan oleh satpol -PP namun mereka tetap saja kembali ke Kabupaten OKU,” bener Dodi Gandawan.

Penggalangan itu lanjut Aiptu Dodi telah dilakukan sejak 16 hingga 22 september 2024 kemarin. Sejauh ini kata Aiptu Dodi telah ada sekitar 20 anak punk yang diberi arahan.

“Mereka ini ada sekitar 20 orang yang sebagian merupakan pendatang dari Kabupaten OKU Selatan, OKU Timur bahkan ada juga yang dari Lampung,” pungkasnya.(Lee)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *