Pantau Harga Kebutuhan Pokok Beras, Yendra : Terus Menurun Meski belum Signifikan

Berita Daerah, Ragam591 Dilihat
Anggota unit pidsus mengecek harga beras di salah satu pasar tradisional kota Baturaja. Foto : ist

BATURAJA, KLIKOKU.ID – Memasuki bulan suci ramadhan 1445 H banyak kalangan memprediksi harga kebutuhan pokok utamanya beras akan mengalami lonjakan. Namun faktanya diluar dugaan, harga beras justru mengalami penurunan sejak beberapa pekan terakhir.

Dari hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Unit Pidsus Polres OKU di beberapa pasar modern maupun pasar tradisional, harga beras terus mengalami penurunan meski belum terbilang signifikan.

Hal itu dikatakan Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni melalui Kasatreskrim AKP Setyo Hermawan yang disampaikan Kanit pidsus IPDA Yendra Aprizal saat di konfirmasi Jum’at (15/3/2024). Menurut IPDA Yendra pihaknya telah beberapa kali melakukan sidak di pasar – pasar di kota Baturaja untuk memantau harga beras.

“Ya, ada angka penurunan lagi untuk harga beras. Sesuai dengan hasil pantauan kita di beberapa pasar kemarin (14/3/2024), untuk harga beras kembali mengalami penurunan,” ungkap IPDA Yendra.

Dirinya menjelaskan dari hasil pantauan anggota Unit Pidsus di pasar atas kota Baturaja pada Kamis, hampir semua jenis beras mengalami penurunan harga. Penurunan itu dikisaran 500 rupiah hingga ada yang diatas 3000 rupiah untuk harga beras tertentu.

“Untuk harga beras Raja dari harga sebelumnya Rp.15.600 turun menjadi Rp.15.300, ada penurunan harga Rp 300. Sedangkan untuk beras Ir 64 saat ini berada di harga Rp. 14.600,” jelasnya.

Sementara kata Yendra untuk yang paling mencolok adalah harga jenis beras SPHP yang semula dijual dengan harga Rp.15.000 perkilogramnya saat ini harga nya menjadi Rp. 10.900. “untuk beras SPHP cukup signifikan penurunannya,” bebernya.

Yendra mengaku masih akan terus memantau perkembangan harga beras di Kabupaten OKU. Hal itu untuk memastikan kestabilan harga di tingkat pedagang (pengecer) di pasar di Kabupaten OKU.

“Ini pantauan kedua kita. Sebelumnya, menjelang memasuki bulan Ramadhan kita telah memantau juga di pasar yang sama. Dan kedepan juga akan tetap kita pantau baik harga maupun ketersediaan stok berasnya. Dan Alhamdulillah, sejauh ini stok masih aman,” tukasnya.

Sementara itu, Ita, salah satu warga Kelurahan Sekarjaya yang sempat di bincangi saat membeli beras mengaku memang ada penurunan harga beras dalam kurun waktu 2 pekan terakhir. Dikatakan Ita, dirinya sempat merasakan membeli beras dengan harga hingga di angka Rp.17.000 perkilogramnya.

“Ya, sepertinya memang ada penurunan harga. 3 Minggu lalu harga beras yang kualitas nya bagus itu bisa Rp. 17.000, sedangkan saat ini sudah turun jadi Rp. 15.000. ya sebagai masyarakat, kita berharap harga ini bisa terus turun, minimal diangka Rp.10.000 seperti tahun kemarin,” kata Ita.

Sementara, juntak salah satu pedagang beras di salah satu pasar tradisional Baturaja mengaku naik atau tidaknya harga beras di pasaran tergantung dari harga beli yang dilakukan. Jika dirinya membeli dengan harga yang sudah tinggi otomatis ia akan menjual dengan harga tinggi pula.

“Kalau kita pedagang ini ya bagaimana modalnya saja. Kalau kita bisa beli dengan murah, ya kita bisa jual murah. Kalu modal belinya saja sudah mahal, ya terpaksa kita jual dengan mahal juga,” pungkasnya.(Lee)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *